Laporan pandangan mata dari kegiatan ToT Dapodikdas 5 s.d 7 Mei 2014 lalu ada pernyataan (statement) dari narasumber, sbb:
“ … Sync dapodik masih tetap bermasalah dalam beberapa waktu kedepan dikarenakan server yg digunakan sekarang merupakan server tahun 2012, sdangkan server 2013 mengalami kerusakan, solusi : sedang dalam proses tender server baru yang kapasitasnya lebih besar, diharapkan dalam waktu dekat sudah bisa digunakan (oleh : Bpk. Supriyatno-Ditjen Dikdas)…”
Dari sudut pandang kami (Admin FP) pernyataan tersebut kurang pas dan yang jelas sarat ketidakpastian. Siapapun sumber yang memberikan alasan tersebut, menurut kami sangatlah menyesatkan apalagi jika para pimpinan meyakini dan mempercayai kebenarannya sampai pada satu kesimpulan paten harus menunggu pengadaan baru. Tidak semua pimpinan paham hal teknis dan karena itu sangat rentan tertipu. Ketergantungan pimpinan terhadap kondisi teknis kadang memaksa mereka tidak memiliki opsi/pilihan lain selain menuruti dan mempercayai apa saja yang dikatakan oleh tim teknisnya.
Sebenarnya tidak cukup kuat beralasan kendalanya utamanya pada faktor server saja. Sistem DAPODIK saat ini yang mengusung solusi hybrid (Offline dan Offline) secara teknis seharusnya meringankan beban server saat proses transaksi data dengan aplikasi client-nya. Karena yang ditransaksikan oleh client ke server adalah data-datanya saja bukan termasuk aplikasinya. Berbeda dengan solusi full online yang lebih berat karena memuat aplikasi + data saat proses transaksi berlangsung.
Sudah menjadi kebiasaan umum, jika ada kendala pada suatu sistem informasi maka yang menjadi kambing hitam pertama adalah infrastruktur (server atau jaringan). Mungkin alasan tersebut terpaksa diekspos karena server dan jaringan lebih mudah dipahami orang awam relatif kasat mata (terlihat bendanya). Oleh karena itu lebih bijak jika tidak sekedar menggunakan alasan server rusak/jaringan rusak untuk selanjutnya apalagi alih2 untuk alasan beli server baru. Namun demikian ada beberapa alternatif solusi penyediaan server dan jaringan dimaksud dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di Kemdikbud. Beberapa rekomendasi solusi alternatifnya, sbb:
1. Manfaatkan mesin server DAPODIK.ORG (periode 2006 - 2011). Sesuai informasi yang ada, saat ini server-server tersebut mengganggur tidak banyak terpakai di Gedung C lt. 7. Ada 2 Blade Rack (Total 28 Server Blade) dan 1 set server storage optic dengan teknologi SAN (Storage Area Network) berkapasitas 54 TB (54.000 GB). DAPODIK.ORG menggunakan solusi konfigurasi basis Cloud Server dan Cloud Storage pada server2 tersebut untuk mendeliver layanan DAPODIK secara full online tanpa banyak kendala berarti sejak 2006 hingga 2011 lalu. Kekurangannya mungkin saat ini garansi vendornya telah habis masa berlakunya.
2. Manfaatkan layanan Cloud Server dari Pustekom Kemdikbud. Saat ini Pustekom Kemdikbud banyak melakukan pengadaan server dan data center untuk mendukung program JARDIKNAS. Dan salah satu wujudnya menyediakan Cloud Server yang bisa digunakan oleh semua direktorat atau unit kerja di kemdikbud. Dengan memanfaatkan berbagai sumber daya (resources sharing) layanan Cloud dari Pustekom akan menghemat anggaran belanja negara dan tidak perlu mengada-adain server2 baru. Informasi layanan Cloud Pustekom dapat dipelajari di http://awan.kemdikbud.go.id
3. Mintakan garansi perbaikan/penggantian komponen yang rusak pada server pengadaan 2013 dari vendor penyedianya. Karena umumnya pembelian server-server selalu diberi garansi (replace and services) 3 tahunan.
Kecuali jika biaya garansi tersebut ternyata terkorupsi maka opsinya beli komponen sendiri atau menjadi alasan beli server baru lagi.
CATATAN !
Namun sesungguhnya faktor yang tidak terlihat mata, seperti: arsitektur software aplikasi, kualitas programming, disain database hingga algoritma kapasitas transaksi data memiliki peran besar terhadap kondisi kendala sinkronisasi DAPODIK selama ini. Faktor2 ini umumnya sengaja tidak diekspos detil, namun perlu perhatian lebih untuk diperbaiki/diganti segera. Berdasarkan pengalaman kami, jika sumber masalahnya pada sisi software dan database tersebut, maka meskipun DAPODIK membeli ribuan server bahkan bila perlu semua server milik google + semua server milik facebook pun dipakai DAPODIK, besar kemungkinan proses sinkron masih akan terkendala abadi.
Kondisi server dapodik saat ini dapat dianalogikan pula dengan perlombaan MotoGP. Dalam satu tim kebolehjadian menggunakan motor yang teknologinya identik mulai dari mesin, casis, ban hingga perangkat elektroniknya. Perbedaan keunggulan hanyalah pada kemampuan setting/konfigurasi dan tentu kualitas ridernya.
0 Response to "ALASAN SERVER DAPODIK RUSAK SARAT KETIDAKPASTIAN"
Posting Komentar